Standar Bangunan Gedung

standar bangun gedung

Standar Bangunan Gedung

Jika anda berencana untuk melakukan pembangunan sebuah gedung atau melaksanakan proyek konstruksi tertentu, maka anda harus merencanakannya dengan matang. Dalam perencanaan tersebutlah anda benar-benar dituntut untuk melaksanakan berbagai persiapan dengan berbagai pertimbangan yang sangat perlu untuk di perhatikan. Contoh hal-hgal yang harus anda perhatikan ialah seperti persiapan kebutuhan utuk luas bangunan, sarana dan prasarananya serta kebutuhan lahan.

Sebuah bangunan atau gedung memiliki standar konstruksi tertentu agar gedung tersebut benar-benar bisa dimanfaatkan dan minim resiko atau bahaya. Kali ini tim Muara Mitra Mandiri akan berbagi informasi menarik seputar standar bangunan gedung. Yuk, simak ulasan berikut!

Standar Dalam Membangun Gedung

Untuk membangun sebuah gedung atau mengerjakan proyek sejenis tentu terdapat aturan khusus. Aturan tersebut perlu benar-benar diterapkan agar gedung yang dibangun benar-benar aman nantinya dan sangat minim peluang terjadi kecelakaan. Selain itu, aturan juga digunakan tidak hanya pada bangunannya saja melainkan juga pada saat proses pengerjaan. Dalam prosesnya, aturan juga perlu diperhatikan dan ditaati oleh para pekerja.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia sekaligus berbagai instansi lainnya telah membuat ketetapan atau aturan untuk standar bangun gedung. Berikut ini merupakan daftar standar bangun gedung:

a.    SNI dan Peraturan Bidang Struktur

Pertama, ada SNI dan peraturan bidang struktur yang meliputi berbagai hal berikut ini:

  • Tata cara perencanaan gempa untuk jembatan
  • Perencanaan struktur beton untuk jembatan
  • Perencanaan struktur baja untuk pembuatan jembatan
  • Pembebanan yang digunakan untuk jembatan
  • Tata cara perhitungan dalam struktur beton
  • Tata cara dalam perhitungan struktur baja untuk bangunan gedung
  • Standard yang digunakan dalam perencanaan ketahanan gempa terhadap struktur bangunan gedung
  • Tata cara dalam perencanaan serta perancangan bangunan kedokteran nuklir di Rumah Sakit
  • Terakhir, tata cara perencanaan serta perancangan bangunan radiologi di rumah sakit.

b.    SNI dan Peraturan Bidang Tanah (Geoteknik)

Standar bangun yang kedua ialah SNI dan peraturan bidang tanah atau geoteknik. Berikut ini merupakan daftar standarnya:

  • Cara melakukan uji penetrasi lapangan dengan SPT
  • Standard test method for mechanical cone penetration test atau ASTM CPT
  • Dan yang terakhir ialah tetang tata cara untuk melakukan uji penetrasi lapangan dengan alat sondir

c.     SNI dan Peraturan Bidang Manajemen Konstruksi

Standan bangun gedung sealnjutnya ialah standarisasi pada bidang manajemen konstruksi. Berikut merupakan daftar peraturannya:

  • Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pipa dan saniter
  • Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
  • Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi
  • Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan.
  • Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan.
  • Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
  • Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan atap untuk bangunan dan gedung.
  • Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan.
  • Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan.
  • Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan.
  • Tata cara pengerjaan lembaran asbes semen untuk penutup atap pada bangunan rumah.
  • Spesifikasi tingkat bunyi dan waktu dengung dalam Bangunan dedung dan perumahan

d.    SNI dan Peraturan Bidang Mekanikal dan Elektrikal

Standarisasi yang terakhir adalah standar bangun gedung di bidang mekanikal dan eletrikal. Adapun standarnya ialah sebagai berikut:

  • Standar sistem pasokan daya listrik darurat yang menggunakan energy tersimpan atau SPDDT
  • Sistem untuk pasokan daya listrik darurat serta siaga
  • Tata cara dalam perencanaan dan pemasangan sistem springkler yang otomatis guna pencegahan bahaya kebakaran di setiap bangunan gedung
  • Terakhir, ialah persyaratan umum instalansi listrik 2000 yang harus dipenuhi

Itulah 4 standar bangunan gedung yang benar-benar harus diterapkan saat melakukan pelaksanaan proyek konstruksi bangun tertentu. Hal ini diperlukan agar bangunan gedung yang sedang dikerjakan dapat terselesaikan dengan lancar dan memiliki kualitas yang baik. Kualitas inilah yang kemudian juga bisa meminimalisir adanya kecelekaan kerja serta bahaya yang bisa timbul di bangunan gedung tersebut. Bagi anda yang membutuhkan jasa konstruksi anda bisa menghubungi PT. Muara Mitra Mandiri yang sudah berpengalaman di bidang konstruksi lebih dari 20 tahun.

Buka Chat
PT. Muara Mitra Mandiri
Hallo
Ada yang bisa kami bantu?